Gemar melakukan ketaatan secara umum, sebenarnya adalah jalan mudah terkabulnya doa. Sehingga tidak terbatas pada mengonsumsi makanan yang halal, namun segala ketaatan akan memudahkan terkabulnya doa. Sebaliknya kemaksiatan menjadi sebab penghalang terkabulnya doa. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Melakukan ketaatan memudahkan
Baca juga: Arbain Nawawi ke-21. 4. Terus melatih dan memperbaiki niat. Berikutnya, hadits Arbain Nawawi 1 ini mengajarkan kepada kita, meskipun ikhlas itu tidak mudah, kita harus terus menerus berusaha untuk ikhlas. Terus menerus melatih dan memperbaiki niat kita. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala menuntun kita dengan firman-Nya:
1.Ajaran Islam sangat mementingkan keselamatan pribadi dan orang lain. 2.Termasuk sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu yang berbahaya, seperti: rokok, narkotika, minuman keras, dan sejenisnya. larangan melakukan perbuatan yang mudhorot (merugikan diri sendiri). Hadtis arba’in ke 32 ini menjelaskan tentang larangan nabi untuk merugikan diri.
Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisaa’: 176) Faedah hadits
Hadits ke-5 ini termasuk dari salah satu hadits pokok karena merupakan mizan bagi diterima tidaknya amalan zhohir. Diterima atau tidaknya suatu amalan dari segi lahir ditentukan oleh hadits ke-5 ini. Sedangkan untuk melihat batinnya suatu amalan berdasarkan niat sebagaimana yang telah dijelaskan pada H1 Arbain An-Nawawiah.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa Jihad Thalab (ofensif) adalah bagian dari syariat Islam. Jihad di dalam Islam tidak terbatas hanya untuk membela diri jika kaum muslimin diganggu. Ibnu al-Nahāas berkata, “Jihad melawan orang-orang kafir di negeri-negeri mereka hukumnya adalah fardhu kifāyah berdasarkan konsensus para ulama. . 257 3 493 458 176 178 82 236

hadits arbain ke 9 dan artinya